Rabu, Januari 02, 2008

MEMAKNAI PENGORBANAN

Perhatikan sekitar kita, ada orang-orang yg berkorban demikian besar utk hidup kita. Siapapun kita, adalah hasil dari pengorbanan orang lain. Dimulai ketika kita lahir, ada yg sangat berjasa dgn berjuang mempertahankan eksistensi kita di muka bumi. Jika kurang cinta dan semangat, kita mungkin tdk berwujud spt saat ini.

Kemudian dimasa kanak-kanak, ada orang yg berkorban agar masa-masa tersebut terlewati bahagia. Ketika kita sekolah, ada jasa pengorbanan yang membuat kita mampu secara sehat menggunakan akal kita. Bahkan ketika kita bekerja, ada jasa orang-orang yang mau melihat kerja kita, mengkritiknya (dgn itu ia sangat berjasa pada kita) ada membuat perbandingan-perbandingan (ini lebih hebat lagi jasanya).

Sebagai orang beriman, jangan kita mengecilkan jasa-jasa dan pengorbanan tsb. Krn Allah saja melihat perbuatan manusia sekecil apapun itu. Padahal perbuatan itu tidak ada manfaat apapun bagiNya. Apalagi kita, manusia yang hanya dapat hidup melalui pengorbanan orang lain.

Perhatikanlah, bagaimana kondisi orang-orang di sekitar kita, entah istri, suami, anak, ayah, ibu, atasan, bawahan, selalu ada pengorbanan dari keberhasilan kita. Masalahnya adalah apakah kita melihat hal itu sebagai jasa dan pengorbanan mereka atau kita menganggapnya sebagai hal yg wajar dilakukan oleh mereka karena posisi mereka.


Perhatikanlah misalnya, istri kita, bagaimana ia yang tadinya muda dan cantik, kini menjadi lebih tua dan pudar. Walaupun mungkin dlm pandangan kita ia tetap cantik bahkan mungkin lebih cantik dari dahulu. Tetapi perhatikanlah lebih jauh kedalam jiwanya. Sorot matanya, senyumannya, tangisannya. Ialah orang yang selalu berkorban untuk keberhasilan kita. Dan seringkali kita korbankan untuk memenuhi ego kita. Sebagai suami, kita sering mengorbankan istri dan anak-anak, utk keberhasilan kita. Sebagai istri mungkin juga berlaku hal yg sama.

Dan yang terpenting adalah kita harus menghargai pengorbanan orang-orang tsb. Memaknainya dengan benar. Meninggikan orang-orang tsb dengan cara BERJUANG SEKUAT MUNGKIN untuk berhasil memenuhi cita-cita kita, tujuan hidup kita, visi dan misi kita. Dengan berjuang secara terus menerus, konsisten dan sekuat tenaga, itulah cara terbaik utk mengenang / memaknai pengobanan orang-orang di sekitar kita.

Subhanallah.
Sungguh. Allah SWT saja yg tdk mengambil manfaat apapun dari pengorbanan makhluknya, selalu meninggikan dan membalas kita yang selalu mengingatNya. Dgn cara memberi ganjaran yang jauh lebih besar dari apa yang kita lakukan untukNya. Maka adalah suatu yan semestinya jika kita membalas pengorbanan orang-orang disekitar kita dgn suatu pemberian yang lebih baik.

Dan kita tidak mungkin memberi jika kita tdk memiliki apapun. Itulah alasan terkuat mengapa kita harus sukses.

Maa lam yaskurunnas lam yaskurullah
Barangsiapa tdk mensyukuri manusia, maka ia tdk bersyukur pada Allah

Abd Basyir

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ass...datang ya ke tedikriyan.blogspot.com

Edited by : Abasir abasyir.blogspot.com