Selasa, Januari 08, 2008

DORONGAN UNTUK SUKSES

Rahasia sukses adalah belajar menggunakan kepedihan dan kenikmatan, bukannya dikendalikan oleh kepedihan dan kenikmatan. Kalau Anda lakukan itu, anda memegang kendali atas kehidupan anda. Kalau tidak, kehidupanlah yang mengendalikan anda. (Anthony Robbins)

Sesungguhnya, kita bisa belajar mengkondisikan pikiran kita, tubuh kita, dan emosi kita, untuk mengaitkan kepdedihan atau kenikmatan dengan apapun yang kita pilih. Dengan mengubah apa yang kita kaitkan dengan kepedihan dan kenikmatan, kita akan langsung mengubah perilaku kita.

Hal apa sebenarnya yang paling kuat menggerakkan manusia ?

Renungkanlah, kenapa kita bekerja ? Kenapa kita berkarya ? Kenapa saya menulis blog ? Kenapa anda membaca blog saya ? Kenapa anda ada di sini ? Di depan komputer anda ? Kenapa anda terpuruk di kantor anda sekarang yang sebenarnya tidak memberikan harapan banyak bagi anda ? Kenapa anda mampu bertahan ?

Sesungguhnya hal yang paling mendasar yang menggerakkan manusia dari dahulu hingga kini adalah DORONGAN untuk medapat KEBAHAGIAAN.

Nabi Adam terperosok ke bumi dari surga yang indah dan membahagiakan karena apa ? Karena iblis mengatakan kepadanya bahwa jika ia memakan buah khuldi itu ia akan mendapatkan kekekalan kebahagiaan di surga. Jadi penyebab ia terperosok ke bumi karena dorongan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Kenapa seorang pahlawan mampu berjuang hingga darah penghabisan menentang Penjajah, walaupun karenanya ia hidup sengsara dan keluarganya menanggung derita juga ? Karena ia percaya akan mendapatkan kebahagiaan dari PenciptaNya karena amalnya dan karena keberaniannya dan karena keluarganya menderita Penciptanya akan memberikan kehormatan kepada keluarganya di surga kelak.

Kenapa anda masih saja bekerja di perusahaan ini padahal, misalnya, karir anda tidak bagus atau uang yang anda dapatkan tidak mencukup, atau tidak sebanding ? Karena anda percaya bahwa kalau anda keluar dari kantor anda maka keuangan anda akan lebih buruk akibatnya anda tidak bahagia. Atau anda percaya karir anda di perusahaan lain juga belum tentu lebih baik dari di sini, mungkin saja lebih parah. Anda percaya bahwa di perusahaan lainpun keuangan anda tidak akan lebih baik. Atau tidak ada pilihan lain. Atau (dan ini alasan yg sangat bagus) anda sangat menyenangi suasana di kantor anda sekarang, dan atau, menyenangi orang-orang di sini, dan atau menyenangi proses kerja anda. Dengan alasan yang terakhir ini anda telah menjadi yg terbaik walaupun mungkin saja perusahaan tidak memandang anda sebagai yang terbaik. Mengapa ? Karena andalah orang yang berbahagia dengan pekerjaan anda. Apakah yang lebih baik dari orang yang berbahagia dengan apa yang digelutinya sehari-hari ?

Dorongan untuk mendapatkan kebahagiaanlah yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu. Saya menulis blog ini karena saya mengira bahwa saya mungkin akan sedikit berbahagia jika saya mengerjakannya. Anda mencari dan kemudian meneruskan membaca, karena anda mengira akan mendapat sedikit kebahagiaan.

Orang tidak percaya Tuhan karena mengira bahwa ia akan sengsara akibat kepercayaannya. Dan orang menjadi beriman karena menyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwa kebahagiaan hanya akan ia dapatkan jika ia mengikuti pentunjuk Zat yang telah menciptakannya.

Allah tahu kegalauan manusia bahwa kesenangan atau kebahagiannya akan terancam jika mengikuti petunjukNya. Untuk itu Allah berfiman, “Maa anzalna ilaikal qur aana li tasqo”. Tiadalah Kami menurunkan Al Qur’n ini untuk membuatmu sengsara (untuk menyusahkanmu)

Dorongan untuk mendapatkan kebahagian itulah yang harus kita maksimalkan juga untuk mencapai usaha kita yang maksimal. Dorongan untuk mencapai kebahagiaan itu juga harus kita perkuat dengan kenangan-kenangan kepedihan agar lebih melecutkan diri kita mencapai prestasi maksimal kita.

Gunakanlah kesusahan kita saat ini untuk mencapai yang terbaik esok.

Adalah wajar merasakan sedih jika anda susah, tetapi jangan anda dikendalikan oleh kesedihan anda, tetapi kendalikan kesedihan anda menjadi cambuk untuk untuk bangkit dari kesusahan kita.

Mulai saat ini janganlah marah jika orang membuat kita sedih. Tetapi ubahlah kesedihan itu menjadi semangat memperbaiki diri sehingga orang tidak lagi membuat kita sedih.

Jika anda kesulitan keuangan, ingatlah saat susah ini, paculah diri anda agar tidak lagi mengalaminya. Ingatlah kesenangan-kesenangan jika uang anda banyak. Pacu diri anda dengan kenangan-kenangan itu untuk berlari secepat kilat meninggalkan masa susah ini.

Jika anda bermasalah dengan istri anda, dan itu sangat menyusahkan anda, ingatlah masa-masa anda bahagia, dan gunakan kesusahan anda sekarang untuk memotivasi anda agar bisa kembali ke masa bahagia seperti dulu.

Akan tetapi jika anda bermasalah, anda miskin, anda cekcok dengan istri, anda jadi korban orang lain, pekerjaan anda menumpuk, dst, tetapi anda tenang-tenang saja, seolah tidak terjadi apa-apa. Anda telah kehilangan kepekaan emosi anda. Maka kondisi itu sangat berbahaya bagi anda. Bersiap-siaplah, mungkin saja sebentar lagi anda akan terkena stroke yg mungkin saja mematikan.

Karena emosi anda bagaikan meja, yang jika dibebani (misalnya dengan batu bata) terus menerus, ia akan goyah dan roboh. Emosi anda tidak akan stabil selamanya, ia punya kaki yang menopangnya dan itu memiliki batasan.

Wallahu ‘alam bishowab

Tidak ada komentar:

Edited by : Abasir abasyir.blogspot.com